Evaluasi Kebijakan Vaksinasi Rabies dalam Upaya Pencegahan Penularan oleh Hewan Penular Rabies melalui Pusat Kesehatan Hewan Kota Batu, jawa Timur
DOI:
https://doi.org/10.61105/issr.v3i2.146Keywords:
Evaluasi Kebijakan, Hewan Penular Rabies, Rumah Sakit Hewan , Vaksinasi RabiesAbstract
Rabies is one of the deadly zoonotic diseases and has a significant impact on public health. This disease is caused by a virus that attacks the nervous system and can be transmitted through bites, scratches, or direct contact with the saliva of rabies-transmitting animals (HPR) such as dogs, cats, and monkeys. Rabies in Indonesia is also a very old disease and most of Indonesia is endemic to rabies. Although reports of rabies cases are almost non-existent in Batu City compared to other areas, the potential for transmission remains high due to the high mobility of HPR, both owned by residents and wild animals. The Batu City Government in an effort to prevent rabies-transmitting animals has implemented a vaccination policy through the Animal Health Center. However, the success of this rabies vaccination policy still faces various challenges. One of the main obstacles is the low level of public awareness of the importance of vaccinating their pets. This study aims to evaluate the rabies vaccination policy as an effort to prevent rabies-transmitting animals at the Batu City Animal Health Center. Observation and documentation are used as data sources with a qualitative approach and the Swot technique as an analysis tool. The results of this study obtained a total IFAS matrix score of 2.88 which indicates that the rabies vaccination policy is in a strong internal position and a total EFAS matrix score of 2.69 which indicates that Puskeswan responds to existing opportunities by avoiding external threats. And the position of the rabies vaccination policy quadrant is in quadrant I.
Rabies merupakan salah satu penyakit zoonosis yang mematikan dan memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan masyarakat. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf dan dapat ditularkan melalui gigitan, cakaran, atau kontak langsung dengan air liur hewan penular rabies (HPR) seperti anjing, kucing, dan kera. Rabies di Indonesia juga merupakan penyakit yang sudah sangat lama dan sebagian besar wilayah Indonesia adalah endemik rabies. Meskipun laporan kasus rabies hampir tidak ditemukan di Kota Batu dibandingkan dengan wilayah lain, potensi penularan tetap tinggi karena tingginya mobilitas HPR, baik yang dimiliki oleh penduduk maupun hewan liar. Pemerintah Kota Batu dalam upaya pencegahan hewan penular rabies melakukan kebijakan vaksinasi melalui lembaga Pusat Kesehatan Hewan. Namun, keberhasilan kebijakan vaksinasi rabies ini masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satu kendala utama adalah rendahnya tingkat kesadaran masyarakat tentang pentingnya vaksinasi hewan peliharaan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kebijakan vaksinasi rabies sebagai upaya pencegahan hewan penular rabies di Pusat Kesehatan Hewan Kota Batu. Observasi dan dokumentasi digunakan sebagai sumber data dengan pendekatan kualitatif dan teknik Swot sebagai alat analisis. Hasil penelitian ini memperoleh total skor matriks IFAS 2,88 yang menunjukan bahwa kebijakan vaksinasi rabies berada di posisi internal yang kuat dan total skor matriks EFAS 2,69 yang menunjukan bahwa Puskeswan merespon peluang yang ada dengan cara menghindari ancaman eksternal. Serta posisi kuadran kebijakan vaksinasi rabies berada pada kuadran I.
Downloads
References
Agustin, A., Oktorra, E. J., & Sopiah, P. (2025). Tinjauan Patogenesis Infeksi Rabies Akibat Gigitan Anjing pada Manusia: Dari Transmisi Hingga Kematian. Jurnal Penelitian Inovatif, 5(2), 929-942.
Akoso, B. T. (2007). Pencegahan & Pengendalian Rabies: Penyakit Menular Pada Hewan dan Manusia. Yogyakarta: Kanisius.
Dewi, D. S. K. (2022). Buku Ajar Kebijakan Publik : Proses, Implementasi dan Evaluasi. Yogyakarta: Samudra Biru.
Fortino, I., Pradhanawati, A., & Prihatini, A. E. (2022). Analisis Strategi Pemasaran Menggunakan Analisis SWOT pada Industri Konveksi Tas CV. Gerhatas. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 11(2), 151-160.
Kementerian Pertanian. (2019). Masterplan Nasional Pemberantasan Rabies Di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Kementerian Pertanian. (2021). Strategi Nasional Pengendalian dan Pemberantasan Rabies. Jakarta: Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Maharani, S. A., Hilmi, I. L., & Salman, S. (2023). Efektivitas Vaksin Antirabies pada Manusia dan Cara Pemberantasan Kasus Rabies yang ada di Indonesia. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 9(4), 473-479.
Mamoto, G. G., Ronny G., and Daud M. L. (2021). Implementasi Kebijakan Pemerintah Dalam Penanggulangan Hewan Beresiko Rabies Di Kabupaten Minahasa Tenggara (Studi Di Dinas Pertanian Kab. Minahasa Tenggara). Jurnal Governance, 1 (2),1–11.
Radarmalang.com. (20 Desember 2024). Waspada Rabies, Pemkot Batu Suntik Vaksin 100 Hewan Peliharaan. Di akses pada 28 Desember 2024, dari https://radarmalang.jawapos.com/kota- batu/811079881/waspada-rabies-pemkot-batu-suntik-vaksin-100-hewan-peliharaan
Rangkuti, F. (2006). Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Edisi Kesa. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Suriono, Z. (2021). Analisis SWOT Dalam Identifikasi Mutu Pendidikan. Jurnal Ilmu Pendidikan. 1 (20), 94–103
World Health Organization. (15 Juli 2020). Rabies Fact Sheet. diakses pada 18 Desember 2024, dari https://www.who.int
World Health Organization. (2017). FAQs: Frequently Asked Question On Rabies. India: Mahatma Gandhi Marg
Wuriyanti, O., & Febriana, P. (2022). Problematika penggunaan new media (Whatsapp) di kalangan lansia sebagai media bertukar pesan di era digital. Jurnal Komunikasi, 16(2), 161-175.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Sukarnia Arsyad, Dewi Citra Larasati, Noora Fithriana

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
The author retains full copyright of the published work, allowing them to reuse and distribute their own work for both commercial and non-commercial purposes. All articles published in ISSR are made openly available under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA 4.0).
Any use, distribution, or reproduction of the articles, in whole or in part, must include proper attribution to the author(s), ISSR as the original publisher, and a link to the original article. The citation should also indicate if any changes were made to the original work.






