Komunikasi Interpersonal Guru Pendamping Khusus dalam Membentuk Kepercayaan Diri Siswa Disabilitas Tunarungu Wicara
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini membahas strategi komunikasi interpersonal yang digunakan guru pendamping dalam menumbuhkan kepercayaan diri siswa tunarungu wicara di lingkungan pendidikan khusus. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk menggambarkan praktik komunikasi sehari-hari antara guru pendamping (GBK) dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal yang efektif dibangun atas dasar empati, kesabaran, serta kemampuan menyesuaikan metode pembelajaran dengan kebutuhan unik setiap siswa. Guru pendamping memanfaatkan media visual, teknik interaktif, dan komunikasi nonverbal untuk meningkatkan pemahaman serta keterlibatan siswa. Selain itu, membangun rasa percaya menjadi kunci dalam mendorong partisipasi aktif, mengurangi kecemasan berkomunikasi, dan melatih keberanian siswa untuk mengekspresikan diri. Penelitian juga menekankan pentingnya dukungan dari sekolah dan pemerintah melalui penyediaan program pelatihan serta fasilitas yang memadai guna memperkuat kompetensi guru pendamping. Lingkungan belajar yang inklusif dengan dukungan keluarga dan masyarakat terbukti berkontribusi besar terhadap pengembangan keterampilan komunikasi dan kemampuan adaptasi sosial siswa. Dengan demikian, strategi komunikasi interpersonal tidak hanya berperan dalam meningkatkan rasa percaya diri, tetapi juga membangun kemandirian serta integrasi sosial siswa. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengkaji dampak jangka panjang dari strategi ini dan pemanfaatan pendekatan berbasis teknologi dalam pendidikan anak berkebutuhan khusus.
This study explores the interpersonal communication strategies employed by teachers and companions in fostering self-confidence among students with speech and hearing impairments in special education settings. Using a qualitative descriptive method, data were collected through observation, interviews, and documentation to capture the daily communication practices between companions and students. The findings reveal that effective interpersonal communication is built upon empathy, patience, and the ability to adapt teaching methods to each student’s unique needs. Companions frequently utilize visual media, interactive techniques, and nonverbal communication to enhance understanding and engagement. In addition, trust-building plays a crucial role in encouraging active participation, reducing communication anxiety, and promoting self-expression. The study also highlights the importance of institutional and governmental support in providing adequate training programs and facilities that strengthen companions’ competencies. An inclusive learning environment, supported by parents, schools, and the broader community, is found to significantly contribute to the development of communication skills and social adaptability of students. In conclusion, effective interpersonal communication strategies not only improve students’ self-confidence but also foster independence and social integration. Future research is recommended to examine the long-term impacts of these strategies and explore technology-based approaches in supporting the education of students with special needs.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Angga, A. B. (2022). Komunikasi antarpribadi guru dengan siswa berkebutuhan khusus dalam menumbuhkan kepercayaan diri siswa di SLB–B YRTRW Surakarta [Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta].
DeVito, J. A. (2011). The Interpersonal Communication Book (13th ed.). Pearson.
Giles, H. (1973). Accent mobility: A model and some data. Anthropological Linguistics, 15(2), 87–105.
Gustian, R. (2022). Hambatan komunikasi siswa tunarungu dalam pembinaan karakter. Jurnal Pendidikan Khusus, 18(1), 45–56.
Hidayat, A. (2020). Psikologi anak berkebutuhan khusus. Prenadamedia Group.
Lauster, P. (1992). Personality test. Gramedia.
Maslow, A. H. (1943). A theory of human motivation. Psychological Review, 50(4), 370–396. https://doi.org/10.1037/h0054346
Meirista, E., Rahayu, M., & Lieung, K. W. (2020). Analisis penggunaan model think talk and write berbantuan video pada mahasiswa disabilitas. Jurnal Pendidikan Edutama, 7(2), 9-16.
Miles, Matthew B. and A. Michael Huberman. 2005. Qualitative Data Analysis. (terjemahan). Jakarta: UI Press
Moleong, L. J. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Mruk, C. J. (2006). Self-esteem research, theory, and practice: Toward a positive psychology of self-esteem (3rd ed.). Springer Publishing.
Mumpuni, A. (2019). Pendidikan anak tunarungu: Teori dan praktik. Pustaka Pelajar.
Rini, J. F. (2002). Kepercayaan diri: Teori dan pengukurannya. Kanisius.
Wicaksono, D. A. (2022). Peningkatan kepercayaan diri untuk anak berkebutuhan khusus di SLB. Jurnal Pendidikan Mandiri Berkarya, 3(2), 112–121.
Zaskia, A. H., Maulidina, C. A., Azalia, V., Fadilah, A., & Harum, T. M. (2025). Pengaruh Stigma Sosial Terhadap Anak Dengan Hambatan Intelektual. Jurnal UNIK: Pendidikan Luar Biasa, 9(2), 111-120.